Jumat, 29 Juli 2016

Cerita Pengalaman Bersama Dosen

CERITA PENGALAMAN BERSAMA DOSEN
Karya  : Anggi Namora Hutrasuhut
NIM    : 150388201029

            Assalamualaikum. Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman bersama dosen saya saat berada di Semester dua. Selamat membaca ya teman-teman.
Pertama kali masuk ke UMRAH saya mengenal ibuk Titik Dwi Ramthi sebagai dosen yang baik dalam menyambut mahasiswa baru saat pertemuan pertama dalam majlis perkumpuulan program studi Pendidiikan Bahasa dan  Sastra Indonesia.
Lalu setelah itu semester satu dimulai saya tidak diajar oleh beliau. Masuk semester ke dua saya barulah diajar oleh beliau dalam Mata Kuliah Sanggar Bahasa dan Sastra. Saya senang diajar oleh beliau sebab beliau adalah dosen yang menyenangkan dalam mengajar. Walaupun tugas yang diberikan lumayan banyak dan menantang. Setiap pertemuan bersama ibuk selalu dinantikan. Saya begitu senang sebab cara ibu dalam mengajar sangat terampil, apalagi saat itu mencontohkan cara membaca puisi. Saya sangat senang mendengarnya sebab begitu enak didengar. Lalu pertemuan selanjutnya ibu masuk dan mencontohkan setiapmateri yang selalu diajarkan. Intinya ibuk selalu terampil dalam mengajar.

Pengalaman bersama ibu tidak begitu banyak, sebab ibu lebih dulu cuti karena seuatu hal. Jadi kami hanya belajar sendiri selama beberapa bulan walaupun ada dosen pengganti tetap saja posisi ibu sangat dinantikan. Secara pribadi saya sangat senang diajar oleh ibu. Setalah cuti ibu memberikan tugas yang begitu banyak dan luar biasa tingkat kesulitannya, tapi tugas ibu selalu memberikan kesan dan pesan tersendiri.tugas yang paling susah yang ibu berikan iyalah membuat film pendek. Proses pembuatannya sangat rumit. Sampai-sampai kami sekelompok agak kewalahan dalam menangani film pendek ini. Jadwal yang ingin diatur sangat susah. Yang saya harapkan semoga saja  hasil dari segala tugas kelompok dan tugas pribadi bisa memuaskan ibu sebagai penilai. Semoga hasil yang kami dapat juga bisa memuakan. Tidak ada hal lain lagi yang bisa saya tulis, sebab saya tidak begitu mahir dalam bererita. Jadi walaupun hanya segini, ketahuilah bahwa pengalaman belajar bersama ibu yang hanya beberapa bulan sangat berararti bagi saya. Terimakasih atas waktu yang ibu berikan. Sekian dan terima kasih.

Analisis Dongeng

Kutilang Dan Mawar Putih
            Disebuah lembah di daratan Eropa tumbuh berjenis-jenis bunga mawar. Di tempat itu tumbuh dengan subur mawar kuning, mawar hitam, mawar ungu dan mawar putih. Orang pin menamakan lembah itu dengan sebutan lembah mawar.
            Lembah mawar merupakan tujuan wisata orang di daerah itu. Semarak dan keindahan lembah makin terasa manakala ratusan jenis kupu-kupu beterbangan kesana kemari menikmati aroma wangi mawar-mawar tersebut. Namun wnagian yang dipancarkan bunga-bunga tersebut tidak menggambarkan siuasi kedamaian dalam diri mereka. Dari sekian banyak jenis mawar, mawar putih yang paling menderita. Dia sering diejek mawar lain sebagai mawar yang tidak laku dan kuno. Awar putih yang semakin terpojok ketika para pengunjung hanya memuji mawar-mawar lain sebagai mawar terindah. Dirinya tidak pernah memetik mawar putih sebagai oleh oleh pulang.
            Pada suatu hari mawar putih menangis tersedu-sedu mmeratapi nasibnya yang kian malang. Kutilang sangat kaget mendengar tangisan mawar putih.setelah mendengar tangisan mawar putih. Setelah mendekat kutilang bertanya: “wahai mawar putih, mengapa engkau bersedih hati?”, “kutilang engkau tahu, aku snagat sedih berada di tempat ini”, kata mawar putih. “mengapa? Katakana padaku apa yang terjadi padamu”, sambung kutiang. “ kutilang, aku sering dihina oleh teman-temanku sebagai bunga yang tidak laku dan kuno. Manusia-manusia pun tidak pernah memuji diriku apalagi memetik tangkaiku sebagai leh-oleh dari tempat itu”. Kata mawar sambil memperhatikan kutilang. Kutilang yang mendengar cerita itu sangat sedih dan kadihan kepada nasib sahabatnya itu. lalu tanpa pikir panjang kutilang mulai mencotok dan melukai badannya. Darah-darah pun mengalir dari tubuh kutilang. Lalu secara perlahan kutilang mengoleskan darah segar itu pada mawar putih. Dalam seketika mawar itu pun menjadi sangat cantik dan indah.  “ terima kasih kutilang, diriku menjadi sangat cantik dan indah”, kata mawar putih. Tanpa berkat-kata kutilang memandang penuh bahagia kemawar yang telah berubah menjadi merah itu lalu kutilan pun menghembuskan nafas terakhirnya akibat kekurangan darah. Tapi berkat darah sang kutilang banyak orang yang berkunjung ke tempat itu terkagum melihat keindahan bunga mawar merah itu. itulah awal mula mengapa ada mawar berwarna merah.

Analisis Dongeng :
Kutilang dan Mawar putih
1.      Tema                : Persahabatan.
2.      Alur                  : Maju.
3.      Tokoh              : Mawar putih dan  Kutilang.
4.      Penokohan       : -    Mawar Putih         : Protagonis.
-         Kutilang                : Protagonis. (peduli sesama, suka menolong dan baik hati).
5.      Latar                : Daratan Eropa ( Lembah Mawar )
6.      Sudut Pandang: Orang ketiga serba tahu.
7.      Konflik : Mawar putih sering diejek mawar lain sebagai mawar yang kuno. Karena
                        itulah mawar putih merasa sedih dan merasa terpojokkan.
8.      Gaya Bahasa    : Komunikatif dan mudah dipahami.
9.      Nilai yang terkandung   : Nilai sosial (saling membantu sesame makhluk tuhan).
10.   Amanat           : Selalu membantu sesama makhluk tuhan, sebab mungkin suatu saat kita         
                         akan mendapatkan bantuan disaat susah.